"I say never be complete. I say stop being perfect. I say let's evolve. Let the chips fall where they may." —Fight Club

Sabtu, 26 November 2011

Pasar Gratis, Karena Berbagi Itu Menyenangkan!

Seperti yang kita alami setiap harinya, uang beserta seluruh aspek ke-uang-annya telah mendominasi hampir segala aspek dalam kehidupan harian kita. Hampir semua kebutuhan yang kita perlukan, harus menggunakan uang untuk membelinya. Pendek kata tak ada yang gratis dalam kehidupan yang didominasi sistem kapitalistik saat ini. Manusia-manusia modern memperlakukan hidupnya sebagai sebuah komoditas, yang bisa diperjualbelikan demi keuntungan pribadi. Tak ada lagi rasa berbagi yang tulus dalam sistem dominasi saat ini. Semua manusia hampir laksana mesin yang bekerja untuk membeli & mengkonsumsi, terus menerus tanpa kenal henti hingga dia mati. Menyedihkan!!!

Tapi, sedemikian parahkah kehidupan ini hingga kita tak lagi punya senyum yang ramah & pelukan yang hangat untuk manusia-manusia lain yang kita sayangi? Tak ada lagikah hubungan yang mesra antar manusia tanpa ada embel-embel uang didalamnya?

Mungkin tidak ada yang gratis secara total di dalam hidup ini, tapi mungkin kita masih sanggup meminimalisirnya & memilih untuk menentukan sendiri hidup yang lebih layak untuk kita jalani, bersama orang-orang yang kita kasihi. Hasrat & imaji untuk tidak terkontrol & terdominasi inilah yang mendasari kami untuk mengadakan aksi pasar gratis ini.

Apa sih Pasar Gratis itu?

Pasar Gratis adalah aksi tandingan terhadap dominasi sistem moneter yang kian lama semakin mencekik kehidupan harian kita. Dalam Pasar Gratis tak ada hubungan berdasar jual dan beli, tapi lebih menekankan diri pada konsep berbagi/sharing. Aksi ini sama sekali bukan kegiatan amal atau pemberian sedekah dari orang yang merasa lebih mampu kepada orang yang kekurangan agar dapat pahala & rejekinya lebih lancar. Ini bukan aksi kedermawanan sok pahlawan karena ingin membantu orang-orang yang hidup kekurangan. Kita tidak sedang membicarakan surga-neraka di sini. Ini bukan pula aksi populis yang hanya sok mengumpulkan banyak orang, tapi tak menyentuh dasar kebutuhan manusia untuk menjadi manusia, bukan mesin yang hanya tahu membeli & mengkonsumsi tanpa batas. Aksi ini adalah aksi langsung untuk memperkecil kontrol sistem distribusi yang telah didominasi oleh uang. Ini adalah aksi langsung untuk mewujudkan kenyataan bahwa hidup yang lebih baik & menyenangkan itu ada, bukan hanya imaji yang kalian baca di buku-buku cerita atau kalian tonton di TV. Ini adalah sebuah aksi sederhana yang tak ingin meninggalkan hasrat untuk bersenang-senang!!!

Pasar gratis diadakan berdasarkan logika sederhana bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda akan setiap barang & kadangkala kita punya sejumlah barang yang tersedia lebih dari kebutuhan kita. Sedangkan kadangkala ada manusia lain yang sangat membutuhkan sebuah barang, tapi kesusahan untuk mendapatkannya karena ketiadaan uang, kesempatan atau sebab-sebab mendasar lainnya. Disaat itulah berbagi kelebihan barang kepada yang lebih membutuhkan adalah sebuah aksi yang sederhana untuk dilakukan.

Aksi sederhananya seperti apa sih?

Jika kamu punya sebuah kaus kaki yang cuman sebelah & temanmu yang sangat membutuhkan kaus kaki punya pasangan dari kaus kakimu, kemudian kamu memberikan kaus kaki tersebut kepadanya, itulah berbagi.
Jika kamu punya sepasang kaus kaki yang masih bagus & temanmu membutuhkannya, sedangkan temanmu hanya memiliki sebuah kaus usang dengan desain logo band favoritmu yang telah sekian lama kau inginkan, kemudian kalian secara senang hati saling bertukar barang, itulah barter/trade. Sederhana bukan? Sesederhana itulah pasar gratis ini diadakan.

Bagaimana mekanisme dalam Pasar Gratis itu?

Tak ada mekanisme yang baku dalam pelaksanaannya. Setiap kondisi akan menentukan kenyataannya sendiri-sendiri. Dalam pasar gratis lebih ditekankan pada pencarian bentuk-bentuk yang dianggap paling sederhana dan mampu mengesampingkan dominasi antar individu yang bergerak dalam pasar tersebut. Seminim mungkin menghilangkan ketergantungan diantara individu-individu hanya bisa diwujudkan apabila mekanisme kontrol telah terbentuk dalam diri pribadi masing-masing. Satu hal yang perlu diingat dalam aksi ini adalah bahwasannya setiap barang yang ada dalam area Pasar Gratis dinilai dari nilai kebutuhan atau nilai fungsionalnya, bukan semata karena nilai nominal yang sempat menyertainya karena sistem jual-beli yang dulunya menyertai barang tersebut.

Bagaimana manual pelaksanaan aksi Pasar Gratis?

Pasar Gratis dibagi dalam 2 Lapak (stand), yaitu Lapak Gratis & Lapak Barter. Lapak Gratis dikhususkan untuk barang-barang yang memang hendak dibagikan secara gratis, sedangkan Lapak Barter dikhususkan untuk barang-barang yang hendak dipertukarkan dengan barang-barang lainnya yang dianggap memiliki nilai kebutuhan yang sama.

Ketika Lapak Gratis telah dimulai dan barang-barang telah disiapkan, kalian bebas untuk memilih barang yang kalian butuhkan. Tapi ingat, hanya pada barang yang benar-benar kalian butuhkan & biarkan barang-barang yang tidak kalian butuhkan dimiliki atau digunakan oleh individu yang lainnya. Jika kemudian ada beberapa individu yang merasa benar-benar membutuhkan sebuah barang, biarkan individu-individu tersebut berdialog secara personal untuk menentukan siapa yang benar-benar paling membutuhkan barang tersebut. Resolusi akan tercapai jika setiap individu mengutamakan kontrol diri & berusaha seminim mungkin untuk tidak menjadi serakah. Untuk kalian yang ingin berbarter barang, cukup dengan menggelarnya di Lapak Barter yang tersedia & menunggu respon individu lain yang berkenan dengan barang yang hendak dibarter. Setiap barang yang hendak dibarter hendaknya dicatat oleh pihak mediator untuk menghindari pengklaiman barang oleh pihak lain yang sebenarnya tidak memiliki barang tersebut. Dialog antar individu yang melakukan barter hendaknya menjauhi sebanyak mungkin usaha untuk saling mendominasi atau menjadi serakah. Konsensus diantara pihak yang melakukan barter hendaknya muncul karena masing-masing pihak memang menyepakati nilai kebutuhan dari setiap barang yang hendak dipertukarkan.

Rumit sekali ya, lebih mudah menggunakan uang. Bayar harganya, habis perkara.

Kalau kalian ingin proses yang instan silakan datang ke Mall, Distro, Outlet atau pasar pada umumnya, pilih sendiri barang yang kau butuhkan dan tentu saja: biarkan uangmu yang berbicara!! Tak perlu repot-repot datang ke acara ini. Memang tak mudah membiasakan diri untuk berbagi atau melakukan barter, apalagi bagi kita semua yang telah terbiasa menggunakan uang sebagai alat tukar. Ya apa mau dikata, kita semua terlahir di dunia yang telah tersistem & terskenario seperti ini. Kita tak pernah punya pilihan untuk hidup di dunia yang lebih baik dari dunia saat ini. Tapi yang perlu mulai disadari adalah jika kita tak pernah mau untuk mulai melakukannya sekarang, dunia lebih baik yang kita impikan akan semakin jauh dari kenyataan.

Tujuan dari aksi ini apa sih?

Acara ini diadakan untuk & oleh individu-individu yang percaya bahwa alienasi/keterasingan manusia oleh sistem kapitalistik dimulai dari hasrat manusia untuk selalu mengkonsumsi. Tak ada tujuan yang pasti selain untuk berbagi kesenangan di tengah kungkungan penjara dominasi kapital yang telah mencuri waktu kita untuk berbagi dengan manusia-manusia lain yang kita sayangi. Ini bukan aksi sok radikal yang bertujuan untuk sekedar menjaga eksistensi diri. Ini bukan pula aksi massa sok ribut, dengan baliho tuntutan kenaikan upah UMR, tapi kosong makna karena tak secara riil melawan sistem perbudakan kapital. Ini bukan pula aksi sok ekonomis yang maunya hanya gratisan tapi tak mau berbuat apa-apa hanya menunggu pemberian orang lain. Kami bukan orang-orang sok asik yang sibuk bikin aksi-aksi revolusioner seperti yang kalian lihat di TV atau baca di koran. Kami hanya orang-orang sederhana yang ingin berbagi pelukan dengan semua orang yang kami kasihi. Kami hanya manusia-manusia yang ingin berbagi kesadaran pribadi, bahwa hidup kita telah tercuri. Kami hanya ingin berbagi kesadaran bahwa untuk membuat perubahan nyata pada gaya hidup kita yang konsumtif berarti juga membuka ruang-ruang untuk memikirkan kembali seluruh hidup kita, tentang bagaimana kita hidup, bagaimana kita bereaksi, berkomunikasi, hubungan sosial kita, kerja kita, berapa banyak kebohongan dan kepalsuan yang telah kita ambil. Ini adalah sebuah revolusi dalam diri kita sendiri; ini adalah tentang peng-ambil-alih-an kontrol, mengklaim kembali kekuatan sebagai seorang individual. Ini adalah tongkat penyangga bagi resistensi kita melawan kapitalisme. Tentukan dirimu sendiri, jangan mau dikontrol. Sekarang atau Tidak Sama Sekali !!!


Salam Cinta dari kami yang tak ingin dikontrol & didominasi.
HantamMassa!!!

Rabu, 23 November 2011

Pamflet "Hari Tanpa Belanja"



Jumat, 18 November 2011

Gratis Untuk Semua!!!

Dear friends...

Lupakan sejenak keinginan jalan-jalan ke mall dan beli ini itu yang nggak terlalu penting. Sehari saja, mari kita rayakan Hari Tanpa Belanja!

Untuk ikut merayakan Hari Tanpa Belanja yang sebenernya bisa dirayain kapan aja, kami berencana menggelar acara "Gratis Untuk Semua" yang di dalamnya kira-kira bakal berisi:

1. Pangan Untuk Semua (Food Not Bombs)
2. Pasar Gratis (lapak barang bekas layak pakai)
3. Menggurat Ego (menggambar bersama dalam kertas berukuran A0)
4. Sedikit hiburan musik untuk memeriahkan suasana
5. Tabling Literatur

Acara ini kami gelar pada:
Hari/Tanggal: Minggu, 27 November 2011
Waktu: 15.00 sampe capek
Tempat: (sementara masih dicari tempat yg kondusif untuk acara, info ttg tempat menyusul)

Selain untuk perayaan Hari Tanpa Belanja, aksi ini juga sebagai wadah kopi darat untuk semua kawan yang biasanya cuma ketemu lewat dunia maya aja.

Dan untuk kelangsungannya, kami butuh bantuan dari kawan-kawan untuk dengan sukarela menyumbangkan bahan makanan, peralatan, serta barang bekas yang benar-benar masih layak pakai. Berikut kira-kira yang dibutuhkan untuk suksesnya acara tersebut:

Untuk 'Pangan Untuk Semua':
- beras (jumlah sukarela, boleh segelas, boleh juga sekilo, teserah)
- sayuran (bisa apa aja, masakan akan disesuaikan dengan bahan yang masuk)
- lauk (bisa tahu, tempe, telur, dll)
- bumbu dapur: bawang merah, bawang putih, gula, garam, merica, pala, dll
- minyak goreng
- air minum
- daun pisang (sebagai pengganti piring)
- sabun cuci piring (buat cuci sendok dan gelas)
- sendok dan gelas plastik
- termos nasi*
- rice cooker/ dandang*
- panci besar* (buat tempat masakan jadi)
- galon*
- ember* (buat cuci sendok dan gelas)
- kalender dan kertas bekas (buat bikin pamflet dan poster)

*/ peralatan hanya dipinjam untuk memasak dan serving

Untuk 'Pasar Gratis':
- baju: kaos, kemeja, gaun, celana, sarung, jaket
- tas
- sepatu
- ikat pinggang
- topi
- mainan
- dan barang bekas lain yang kira-kira masih dibutuhin orang lain.

Untuk 'Menggurat Ego':
- kertas ukuran A0
- alat tulis: bolpen, spidol, pensil, krayon, dll

Untuk hiburan:
siapa saja boleh berpartisipasi, bisa bermusik, bisa berpuisi, terserah aja lah pokoknya.

Bagi kalian yang kira-kira bisa memenuhi salah satu dari kebutuhan kami & ingin berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, bisa mengarahkan bantuan kalian paling lambat tanggal 25 November 2011 ke:

Kedai Buku Sinau
Jl. simpang Wilis, Ruko retawu B6 Malang
CP: Ulul/085259195278, Dodit/081803831400

Karena gratis itu menyenangkan, maka berbagilah dengan semua !!!
Partisipasi dan Solidaritas kalian adalah aksi nyata, mari bersenang2 bersama!!!

Rabu, 16 November 2011

Reportase Acara Noise Gigs di Garden


Apakah kedatangan sebuah band asing untuk mengadakan tour di tempat kita harus selalu disambut dengan sebuah gigs musik???? Oooohhhh, tentu saja tidak. Kita tak perlu harus memaksakan diri untuk mengorganisir sebuah acara musik dengan menyewa tempat yang mahal, sound system yang lengkap dengan berbagai keriuhannya jika memang kita sendiri sedang malas atau memang sedang tidak mood bikin gigs musik. Contohnya seperti yang kami lakukan ketika Band Coche Bomba dari Perancis datang ke tempat kami untuk mengadakan tour Asia Tenggara. Kedatangan band beraliran Hardcore/Punk ini sengaja tidak kami sambut dengan sebuah gigs musik tetapi dengan sebuah pesta kebun yang sederhana, nyaris tanpa musik yang riuh selayaknya tour band asing pada umumnya. Tapi keriuhan para pengunjung pesta kebun inilah yang menjadikan gigs kecil ini sangat berarti. Ada beberapa kegiatan kecil yang kami lakukan, seperti bisa kamu lihat di pamflet acara yang dibuat untuk mengundang kawan2 lain yang hendak berpartisipasi dalam gigs ini.

Lho, tour band kok malah gak ada acara musiknya. Ah, persetan dengan pemikiran itu. Karena kami yakin, tour band asing yang datang ke tempat kita tak melulu ingin bermain musik, tapi juga ingin berbagi kesenangan bersama. Dan, bukankah kesenangan itu bisa diwujudkan dalam berbagai hal, gak melulu dalam bentuk gigs musik yang riuh dengan teriakan & hingar bingarnya alat musik, mosh pit yang penuh keringat & terkadang dengan sedikit adu jotos yang asik. Dengan kata lain, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan kesenangan kita itu. Hehehehe.

Udah ah, kebanyakan bacot. Kalian simak aja foto2 yang berhasil diabadikan dalam keriuhan itu. Baru kalian cari sendiri bentuk kesenangang yang kalian sendiri inginkan. Gak perlu sama dengan apa yang kami lakukan. Yang penting hindari pemaksaan diri untuk sekedar mencari eksistensi atau apalah namanya. Lakukan sendiri & jangan terkontrol. Selamat Bersenang2 kawan!!!!















Rabu, 14 September 2011

Kapitalisme: Ibu Kandung Pembangkangan Kami..

Kami bukan anak haram. Memang kalian tak pernah menghendaki secara sah kelahiran kami. Bahkan tetap saja kalian tak pernah rela, dan tetap tak pernah mengerti bagaimana bisa kami tumbuh dalam rahim kandungan kalian.

Tetap saja itu tak merubah kenyataan bahwa memang dan hanya kalianlah yang melahirkan kami.

Tidak!! Kami tidak butuh pengakuan, apalagi kasih atau sayangmu. Kami mampu memilih untuk berada dalam barisan para durhaka.

Ya! Hari ini, menjadi seorang durhaka jauh lebih menyenangkan dan berharga, ketimbang harus membenamkan diri dalam ketiak dan menadah apapun yang keluar dari selangkangan busukmu.

Kalian, para pemuja kapital, berbicara dan hidup atas nama kapital, kami membangkang atasmu!!

Jika saja kutukan itu benar bertaji, bahwa pembangkangan niscaya merubah kami menjadi batu, serupa malin kundang memberontak atas ibu kandungnya, kami berjanji akan mewujud batu-batu yang melayang lurus tepat ke wajahmu.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Gigs kecil di Sumber Pucung

D.I.Y tak akan pernah mati, prinsip hidup ini kian meluas & mengilhami banyak orang sebagai pilihan untuk melawan kekuatan dominasi kapital yang terus menggerinda kehidupan kita. Inilah kesan pertama yang kami tangkap ketika grup kecil kami datang melapak di sebuah acara yang di organisir sebuah kolektif bernama Taring Berakar. Kolektif ini ada di daerah Sumber Pucung, kira2 butuh waktu 1 jam perjalanan dengan sepeda motor dari kota Malang. Acara tersebut ternyata diadakan di sebuah kampung yang cukup padat penduduknya. Sebuah gigs musik punk di sebuah kampung yang padat, sungguh sebuah fenomena yang menarik. Kami sungguh terkesan saat pertama kali menginjakkan kaki tempat acara.

Setelah ngobrol sebentar kami langsung saja menggelar lapakan kami yang terdiri dari kaus2, emblem & zine. Juga tak lupa memasang karya cukil kayu dari salah satu partisipan di grup kami ini. Setelah itu kami langsung membaur ke dalam kerumunan & siap menikmati gigs yang dimeriahkan oleh sederetan band punk yang rusuh tapi sangat humanis....hahaha

Terus terang pada awalnya kami mengira ini hanya sebuah gigs musik, namun ternyata juga ada beberapa kegiatan yakni: workshop sablon, workshop gambar untuk anak2 kecil berikut pameran karya mereka, food not bomb & pemutaran film anti globalisasi. Dan yang tak kalah hebohnya adalah penampilan sebuah band cihuy dari New Zealand yang bernama Mr. Sterile Assembly. Band beraliran experimental punk ini terdiri dari sepasang suami istri yang sudah tak mudah lagi, yakni Kieran a.k.a Mr. Sterile (Drum-Vokal) & Chriss Buttler (Bass-Vokal). Dalam penampilannya mereka memadukan musik yang eksperimental namun tak menghilangkan aura punk, lirik yang kuat & penampilan teatrikal sarat makna disertai kostum panggung yang unik. Terus terang aku sungguh tertarik dengan band ini ketika mereka membawakan sebuah lagu berjudul BURU yang didedikasikan pada novelis Pramoedya Ananta Toer.

Benar2 sebuah gigs sederhana yang sarat makna. Membuat kami tertarik untuk mengobrol lebih lanjut dengan manusia2 yang hidup dalam kolektif tersebut. Bagi kami, sebuah kegiatan swakelola semacam ini haruslah disebarluaskan & mungkin bisa menginspirasi kolektif atau grup2 otonom lainnya untuk membuat acara yang sederhana, tak perlu sewa gedung, tak perlu ijin aparat yang seringkali ribet & pake duit buat pelicin. Banyak hal yang menarik dari cara pengorganisiran yang mereka lakukan untuk keberlangsungan acara mereka ini, yang kami yakin bisa bikin kalian iri untuk bikin acara sederhana seperti apa yang Kolektif Taring Berakar . Hasil ngobrol2 itu nantinya akan masukkan dalam zine grup kami.








Reportase Kegiatan Penghijauan Gunung Lemongan Bersama Laskar Hijau

Gunung Lemongan (1671 dpl) yang terletak di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memiliki keunikan tersendiri. Lemongan merupakan Gunung Api aktif yang kawahya tertutup 5 telaga (Ranu, red), yaitu Ranu Klakah, Ranu Pakis, Ranu Bedali, Ranu Lading dan Ranu Logong. Ranu-Ranu tersebut selama ini menjadi tumpuan hajat hidup orang banyak terutama untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dan irigasi bagi masyarakat yang mayoritas dari keturunan Madura khususnya yang ada di tiga kecamatan di Kabupaten Lumajang dan dua kecamatan di Kabupaten Probolinggo, yakni kecamatan Ranuyoso, Kecamatan Klakah, Kecamatan Randuagung, Kecamatan Tiris dan Kecamatan Krucil.

Tetapi akibat meningkatnya illegal loging, kondisi alam di gunung ini dalam kondisi yang menyedihkan. Sekitar ±6000 Hektar wilayah yang masuk dalam area hijau kini telah gundul mengenaskan. Bukit dan lerengnya meranggas, hanya ditumbuhi ilalang serta tanaman perdu lainnya. Penggundulan hutan ini berakibat pada mulai banyaknya mata air yang mati di sekitar gunung dan setiap kali turun hujan selalu menyisakan titik longsor di tebing dan lereng gunung.
Kondisi gunung yang memprihatinkan itulah yang memicu semangat dari sekelompok warga di sekitar gunung yang peduli untuk mengorganisir dirinya ke dalam sebuah grup penggiat konservasi yang bersifat anti profit dan berjiwa kerelawanan serta menjunjung tinggi semangat kemandirian, gotong royong, keterbukaan dan kesetaraan. Mereka menamakan grupnya sebagai Laskar Hijau, yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun apalagi dengan partai politik. Mereka tak pernah mengharap bantuan dari pemerintah atau pihak manapun. karena tak ada punya struktur organisasi yang baku, grup ini lebih menekankan pada partisipasi aktif yang tak mengikat.

Kegiatan Laskar Hijau dilaksanakan setiap hari minggu, berupa penghijauan di area hijau yang gundul. Mereka menanam bibit2 tanaman buah seperti Durian, Mangga, Rambutan, Jambu, Manicu, Bisbul, Klengkeng, Sirsak, Sawo, Manggis, Sukun, Nangka, Alpukat, Langsep, Duku, dan banyak jenis lainnya. Mereka berasumsi bahwa masyarakat yang selama ini bermata pencaharian di hutan (seperti pencari kayu, pembuat arang, pemburu satwa liar, pencari belerang, dll) tak perlu lagi merusak hutan tapi cukup dengan memetik buah2 tersebut untuk memenuhi kehidupannya dengan syarat tak boleh menebang pohonnya.

Kegiatan Laskar Hijau yang bersifat kerelawanan ini memicu minat kami untuk berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan yang dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Ultah PA 32 (kelompok penggiat kegiatan alam bebas yang berbasis di Lumajang) & K2 Reggae (sebuah band beraliran reggae yang mempunyai kepedulian terhadap kelestarian alam). Kegiatan penghijauan ini bergulir pada tanggal 2 Juli 2011. Silakan simak reportase sederhana kami ini. Semoga menginspirasi kalian semua untuk berbuat yang sama. Alam & manusia adalah setara, tak seharusnya kita menghancurkannya.

Gunung Lemongan difoto dari jauh, indah bukan?
Perjalanan awal menuju lereng gunung, membawa bibit pohon, membawa bibit kehidupan...
Setelah berjalan kira2 30 menit, sampek juga kita di basecamp Laskar Hijau, rumah pohon yang sederhana...
Istirahat sebentar, sambil mengobrol & berbagi minuman...panas sekali coy !!!
Berjalan lagi menuju lereng gunuung, panas menyengat...huh, stok minum terbatas...

Tanam pohon, tanam kehidupan !!!

Akhirnya selesei acaranya...berfoto dulu sebelum turun ke basecamp...duh laper & haus...tp senangnya gk terkira...ayo tanam pohon...ayo tanam kehidupan yang lebih baik..