Pergilah kawan!
Temui si Miskin, si bernasib malang,
Pekerja yang tenaganya diperas
Bawa pesanku
dan bukan cuma pesanku sendiri
Melainkan suara Alam Semesta(Hikmah luhur yang diajarkan sejarah)
Katakan dariku:
Selubung licik si Kapitalis
telah menyebabkan keruntuhanmu
Selama kau hidup berabad-abad
Hidupmu seakan-akan cuma persenan
Dari si Rusa jantan bertanduk tajam
yang liar dan tak pernah diam
yang tak punya belas kasih dan kejam
Temui si Miskin, si bernasib malang,
Pekerja yang tenaganya diperas
Bawa pesanku
dan bukan cuma pesanku sendiri
Melainkan suara Alam Semesta(Hikmah luhur yang diajarkan sejarah)
Katakan dariku:
Selubung licik si Kapitalis
telah menyebabkan keruntuhanmu
Selama kau hidup berabad-abad
Hidupmu seakan-akan cuma persenan
Dari si Rusa jantan bertanduk tajam
yang liar dan tak pernah diam
yang tak punya belas kasih dan kejam
Tanganmu yang empuk mampu merubah segalanya
dengan kerja tulus yang menghasilkan emas
tapi dibayar dengan gaji yang tak pantas
Seakan-akan dengan ketabahan menderita
dan sikap merendahkan diri dan irama keras
dan keramahan yang menjijikan
Tak termaafkan! Walau mereka yang pergi
meninggalkan meja dengan sisa-sisa
kemurahan hati
Untuk si Miskin
Tukang sihir yang lihai dan Almoot
Berikan padamu seikat hasyis
Dedaunan yang memusingkan pikiranmu
Dalam kebersahajaan kau terima manisan lezat
dari kehalusan budi yang asing
Si Miskin mahluk yang senantiasa diperas
Kebesaranmu dan kejujuranmu yang luhur
Telah dibalas dengan pengkhianatan kotor
Demi kesetiaan untuk ini semua
Nasionalisme dan darah
Gereja dan kerajaan
warna kulit dan kebudayaan
Nyatanya tak lebih ketimbang candu yang manjur
Yang dirancang oleh Tuan dan Penguasa
Untuk menyederhanakan tugas: Merampok
dan menjarah
Menurut situasi dan kondisi
ZINDA RUD a.k.a. MUHAMMAD IQBAL (1877-1938)
0 komentar:
Posting Komentar