"I say never be complete. I say stop being perfect. I say let's evolve. Let the chips fall where they may." —Fight Club

Jumat, 20 Februari 2009

BEBASKAN SAUDARA PARA PETANI PEJUANG LINGKUNGAN!

SOLIDARITAS: BEBASKAN SAUDARA PARA PETANI PEJUANG LINGKUNGAN!

Ancaman kehancuran lingkungan, sosial budaya dan ekonomi yang dilakukan oleh korporasi yang berselingkuh dengan negara ada di depan mata. Rencana pendirian pabrik semen di Pati, Jawa Tengah akhirnya banyak menimbulkan keresahan, ketegangan dan pertentangan. Hal tersebut timbul karena lokasi rencana pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng Utara itu terdapat ratusan mata air yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.

Penolakan proyek pabrik semen itu tidak hanya muncul dari para petani di Sukolilo, tetapi juga komunitas Sedulur Sikep atau biasa disebut dengan Wong Samin, komunitas adat lokal yang dikenal dalam masyarakat Jawa sangat arif dan pencinta lingkungan yang sederhana.


Namun upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan itu kini mendapat hadangan besar. Terkait dengan aksi penolakan rencana pembangunan pabrik semen tersebut kini ada sembilan orang petani sekaligus aktivis lingkungan dan komunitas adat yang ditahan.

Kronologis kejadiannya dimulai pada pagi hari Kamis, 22 Januari 2009 ketika warga ingin berdialog menanyakan kejelasan kepada Kepala Desa terkait dengan kabar penjualan tanah milik desa, yang setelah satu hari sebelumnya tak mendapat respon dari Kepala Desa hingga akhirnya melakukan aksi penancapan poster di tanah desa yang akan dijual dengan tulisan “Tanah Desa Adalah Milik Rakyat”. Karena pada pagi itu pun tidak kunjung ditemui oleh Kepala Desa, massa yang kecewa akhirnya melakukan pemblokadean pada empat buah mobil team survey PT Semen yang datang. Aksi berlangsung damai. Namun hingga sepuluh jam berlalu sampai malam hari tiba tuntutan dialog warga tak terpenuhi juga. Warga tetap duduk sabar menunggu.

Situasi memanas saat sekitar 250 personel Brimob dan Samapta bergerak ke arah warga yang duduk di sekitar mobil milik Semen Gresik. Mereka merangsek sambil meneriakkan cacian dan menyingkirkan warga yang mengelilingi mobil. Para polisi menendang, memukul,menginjak hingga melemparkan laki-laki dan perempuan yang tetap bertahan. Jeritan perempuan dan anak-anak yang panik terdengar. Aksi represifitas aparat tersebut akhirnya dilawan oleh warga. Anak-anak, ibu-ibu, pemuda hingga orangtua bersatupadu membalas kesewenang-wenangan yang dilakukan. Hujan batu terjadi disertai dengan tembakan dari polisi. Tiga belas polisi luka-luka dan tiga buah mobil milik PT Semen Gresik hancur. Puluhan warga, laki-laki dan perempuan, menjadi korban tindakan brutal aparat . Kamera video dan foto yang dibawa oleh kawan-kawan rusak berat.

Tanpa cukup bukti kuat polisi lalu menangkap sembilan warga. Mereka dijerat dengan tuduhan tindak kekerasan, penghasutan, dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Sembilan warga yang ditahan di antaranya adalah: Kamsi (65), Sunarto (52), Sudarto (48), Sukarman (26), Sutikno (26), Gunarto (25), Purwanto (22), Mualim (21) dan Zainul (20).

Aksi brutal polisi terus berlanjut. Pasca penangkapan, represifitas berbentuk penyiksaan mental hingga fisik kembali dilakukan oleh polisi. dengan menghajar sembilan orang warga. Luka memar di bagian kepala, pelipis robek, hingga mata yang tidak bisa dipakai melek.

Saat ini ke sembilan petani pejuang lingkungan tersebut masih mendekam dalam tahanan Mapolda Semarang, menunggu sidang peradilan. Untuk itu, atas nama bumi tanah air dan perjuangan rakyat melawan tirani, kami menyerukan dan mengajak kawan-kawan seperjuangan di manapun berada untuk berpartisipasi aktif bersolidaritas:

Bebaskan segera sembilan orang saudara dari penjara!
Hentikan proyek PT. Semen Gresik di Jawa Tengah sekarang juga!


SOLIDARITY: FREE OUR ENVIROMENTAL FIGHTER FARMERS!

Once again we have to face another obstacle in stopping the corporation from destroying our environment, cultural and economy. Together with the plan to built the cement factory in Pati, Central Java that caused lots of conflicts and problems among local people because the factory will be built on the North Kendeng mountain where are most rivers and lakes are located, the authorities has arrested nine farmers and activists that join the protest.

This rejection towards the cement factory it's not only come from Sukolilo's farmers but also Sedulur Sikep community or used to be called Wong Samin, the local community being known in Javanese society as very wise and humble environment fighters.

But this effort now facing an obstacle related with the arrests of nine farmers and environment activists during their protest to close this cement factory.

The chronology of the event start Thursday morning, 22 January 2009 when the people would like to have a dialog with their village authority on the news of the selling of their land to the Semen Gresik, one day after they made posters with the statement that Our Land Belongs To Us because of zero response from their village authority regarding this news. Because the authority seemed to refuse to meet them, they decide to block and closed the road from the four survey cars from Semen Gresik that arrived that day. But then when the night comes and there is still no news from the authority for having that dialog with them, those people just sit and wait patiently without making any violence acts at all.

The situation got intense when there were 250 Brimob and Samapta suddenly move towards the people that sit around the Semen Gresik's cars. They scream and swearing towards the people while trying to make them move away from those cars violently. They kick, hit, step on and throw woman and men that insist to stay. Women's and children screaming in panicked. Then people started to fight back. Children, women, men and even elders throwing rocks towards those officers while the sound of gunshots on the air. Thirteen police officers wounded and three Semen Gresik's cars destroyed. Many people, man and women, being victims of those police's brutality. Video camera and digital camera belongs to our friends are also heavily damaged.
Without having a strong evidences the police then arrest those nine people. They are under arrest with accusation of violence, persuasion and doing unpleasant activities. Among those nine people that being arrested there were Kamsi (65 yo), Sunarto (52 yo), Sudarto (48 yo), Sukarman (26 yo), Sutikno (26 yo), Gunarto (25 yo), Purwanto (22 yo), Mualim (21 yo) and Zainul (20 yo).

These police brutality actions are still continuing after the arrest by physical and mental repressions by hitting those nine farmers on their heads, eyes and other parts of their bodies.

At present, those nine farmers are still under arrest at the Semarang Police Station, in central Java, waiting for their further trial. Therefore, in the name of our land and people's fight against those tyrants, we are calling out all of our friends out there to be actively involved on this solidarity effort.

Release our nine brothers from prison as soon as possible!
Stop the Semen Gresik project at Central Java right away!


dari pegunungan kendeng

sekar jati


contact : supersamin_inc@yahoo.com

Selasa, 17 Februari 2009

Jangan Hanya Golput, Ciptakan Organisasi Swakelola

Apakah organisasi swakelola itu?
Apakah sebuah gerakan itu?
Apakah susah membuat suatu pergerakan?
Apakah harus melalui sebuah rapat rahasia dan tertutup?

Organisasi swakelola berarti kesepakatan, kemerdekaan masing-masing individu dan organisasi organisasi kecil secara keseluruhan mengenai ikhtiar kolektif dan konsensus, dalam rangka mencapai tujuan bersama.


Sambungan dari Issue sebelumnya
Jangan Hanya Golput

Semua pergerakan dimulai dari pemikiran. Tidak ada yang dapat menghentikan pemikiran kita
Tidak diperlukan sebuah rapat rahasia untuk memulai pergerakan.
Tidak kita sudah sering melakukan sebuah pengorganisasian swakelola. Hanya saja kita tidak memberi makna lebih pada kegiatan tersebut
Kita telah terbiasa melakukan kerja bakti, kita terbiasa melakukan siskamling
Coba pikirkan ini apakah para satpam atau hansip yang kita bayar dengan uang iuran warga menjaga property kita dengan setulus hati dan rela mati-matian untuk menjaganya? Tentu tidak mereka menjaga property kita karena gaji yang diperolehnya tiap bulan. Bagaimana jika kita yang melakukan penjagaan swadaya sendiri seperti siskamling? Tentu kita akan menjaga property dengan sepenuh hati. Karena kita menjaga barang milik kita sendiri. Hal ini berlaku juga dengan kerja bakti
Apa yang mendorong kita melakukannya? Sebuah kebutuhan. Suatu dorongan yang menjadi bahan bakar perlawanan kita.
Dan tentunya dari contoh yang sederhana ini kita dapat mengembangkan menjadi organisasi swakelola otonom yang lebih besar dan kompleks seperti organisasi produksi pekerja dan buruh tani, koperasi buruh dan buruh tani, dan lainnya

Dan sekali lagi negara adalah halangan utama, karena dia merampas segala hak massa dan mencabut mereka dari segala fungsi kehidupan sosial dan ekonomi. Negara harus lenyap, bukan di suatu hari nanti, bukan pada masyarakat masa depan nanti. Ia mesti dihancurkan sekarang. Negara harus dihancurkan dari pikiran kalian mulai sekarang. Dan tidak boleh dipugar lagi atau dikembalikan walau dengan menyamar menjadi bentuk apapun. Di tempatnya, sebuah sistem swakelola mandiri organisasi pekerja dari produsen dan konsumen, disatukan berbasis secara federatif. Sistem ini akan mengusur baik organisasi kekuasaan Negara dan kediktatoran dari suatu partai dari jenis apapun.

Apakah hidup kita sekomplek dan serumit yang kalian bayangkan. Sehingga kita harus membutuhkan Negara untuk mengurusi sebagian hidup kita. Tidak hidup kita sungguh sangat sederhana. Kita tidak membutuhkan calaeg yang justru mengkorupsi uang pajak kalian. Kita tidak butuh polisi yang tidak mengamankan kalian yang justru uang pajak kalian tersebut balik memukuli dan mengkorup kalian.
Apakah suku baduy membutuhkan pemerinthan untuk mengatur kehidupannya. Yang dengan tidak adanya pemerintah dia tidak akan dapat melanjutkan keberlangsungan hidupnya. Dan jawabannya tentu adalah TIDAK. Tidak saya tidak mengajak anda semua untuk menjadi primitivis tapi menyadarkan bahwa sebenarnya kita tidak membutuhkan pemerintah. Yang justru sangat tidak produktif, ya pemerintah adalah salah satu organisasi yang kontra produktif



Tentang sebuah gerakan

tadinya aku pengin bilang
aku butuh rumah
tapi lantas kuganti
dengan kalimat:
setiap orang butuh tanah
ingat: setiap orang!

aku berpikir tentang
sebuah gerakan
tapi mana mungkin
aku nuntut sendirian?

aku bukan orang suci
yang bisa hidup dari sekepal nasi
dan air sekendi
aku butuh celana dan baju
untuk menutup kemaluanku

aku berpikir tentang gerakan
tapi mana mungkin
kalau diam?

Wiji Thukul,1989



Puisi dari Wiji Thukul, Aku ingin jadi peluru. 2004
Sebagian isi dicukil dari Anarkismo.net (Platform Organisasi Komunis Libertarian).
ditulis oleh : rexsistance

Jangan Hanya Golput

Kenapa orang-orang harus dihimbau untuk memilih?. Sebab kita mengetahui pemilu adalah omong kosong. “Demokrasi” perwakilan hanyalah memelihara ilusi keikutsertaan dan persetujuan kita. Ikut pemilu bukanlah hal yang baik. Kalian akan mendapatkan suara, namun apakah itu akan merubah suatu hal yang mendasar? Kita tidak hanya membutuhkan suara yang kita butuhkan adalah aksi langsung.

Apakah kamu mau dijajah?. Apakah kamu mau bergabung dengan partai yang memanfaatkan kesengsaraan kita untuk mengganti penguasa negara?. Partai hanyalah memecah belah dan memisahkan. Apabila gambar dan nomor berbeda maka menimbulkan pertikaian. Partai memisahkan antara wakil rakyat dengan rakyat yang telah memberikan suara padanya. Tidak ada lagi kepentingan rakyat yang ada hanyalah kepentingan partai dan diri sendiri (wakil rakyat). Tidak ada lagi keterwakilan rakyat. Tidak ada lagi perjuangan untuk rakyatyang diwakilinya. Dan apabila wakil rakyat yang telah kita pilih sudah melekat pada negara maka tidak akan punya daya untuk melawan dan memperjuangkan hak kita . Karena status yang disandangnya membutuhkan perjuangan. Dan mereka (wakil rakyat) cenderung bergabung dengan sistem yang telah ada. Jabatan yang hanya mungkin diperoleh bagi mereka yang mendukung institusi yang mapan cenderung mendislasi keputusan. Kecenderungan ini semakin buruk ketika jabatan tersebut dihubungkan dengan pertimbangan sosial dan kesempatan akan kekuasaan yang picik.

Dekontruksi demokrasi. siapa bilang dalam demokrasi yang terbanyak yang menang, Contohnya begini saat kalian menjadi golput dan prosentase golput lebih dari 50 persen apakah golput yang memenangkan pemilu. Tentu tidak. Menjadi golput saja bukanlah suatu tujuan akhir tapi permulaan dari sebuah perlawanan yang kamu lakukan.
Jika kamu menginginkan masyarakat tanpa penindasan aksi langsung adalah satu-satunya jalan.

...

Hari ini aku akan bersiul-siul

pada hari coblosan nanti
aku akan masuk ke dapur
akan kujumlah gelas dan sendokku
apakah jumlahnya bertambah
setelah pemilu bubar?

pemilu o pilu pilu

bila hari coblosan nanti tiba
aku tak akan pergi ke mana-mana
aku ingin dirumah saja
mengisi jambangan
atau menanak nasi

pemilu o pilu pilu

nanti kan kuceritakan kepadamu
apakah jadi penuh karung beras
minyak tanah
gula
atau bumbu masak
setelah suaramu dihitung
dan pesta demokrasi dinyatakan usai
nanti akan aku ceritakan kepadamu

pemilu o pilu pilu

bila tiba harinya
hari coblosan
aku tak akan ikut berbondong-bondong
ke tempat pemungutan suara
aku tidak akan datang
aku tidak akan menyerahkan suaraku
aku tidak akan ikutan masuk
ke dalam kotak suara itu
pemilu
o pilu pilu
aku akan bersiul-siul
memproklamasikan kemerdekaanku

aku akan mandi
dan bernyanyi sekeras-kerasnya
pemilu o pilu pilu

hari itu aku akan megibarkan hakku
tinggi tinggi
akan kurayakan dengan nasi hangat
sambel bawang dan ikan asin

pemilu
o pilu pilu
sambel bawang dan ikan asin

Wiji thukul



Bersambung ke …
Jangan Hanya Golput, Ciptakan Organisasi Swakelola
ditulis oleh : rexsistance