"I say never be complete. I say stop being perfect. I say let's evolve. Let the chips fall where they may." —Fight Club

Sabtu, 12 Juli 2008

Nietzche, Perihal Berhala Baru

Dimana-mana masih terdapat bangsa dan kawanan, toh tidak pada kita, Saudara-saudaraku: Ada negara-negara!
Negara? Apa itu? Ayolah! Kini pasang telinga pada aku, karena aku utarakan kini dalam Kata aku tentang kematian bangsa-bangsa!
Negara berarti mahluk monster menyeramkan paling dingin dari segala dingin. Berdusta juga dingin: dan dusta ini merangkak keluar dari mulut dia: “Aku, Negara, adalah rakyat”
Bohong itu! Berhasil mereka. Yang menciptakan bangsa dan menggantungkan sebuah kepercayaan dan sebuah cinta terhadap dia: jadilah mereka mengabdi kepada hidup.
Penghancurlah meraka, yang memasang perangkap bagi banyak orang dan menamakan diri mereka negara: Sebilah pedang dan ratusan keinginan mereka gantungkan kepada dia.
Dimana masih terdapat rakyat, disana terdapat kepahaman negara dan membenci dia sebagai pandangan jahat dan dosa pada adat-lembaga dan hukum.
Tanda ini aku berikan kalian: tiap rakyat berkata lidah dia tentang kebaikan dan kejahatan: yang tak dipahami tetangga. Bahasa dia terkandung adat-lembaga dan undang-undang.

Tetapi negara berdusta di dalam segala lidah kebaikan dan kejahatan: dan apa yang ia katakan, berdusta ia – dan apa yang ia miliki, sesuatu yang telah ia curi.
Tak beres seluruh pada dia; dengan gigi-gigi curian ia mengigit, si Galak itu. Tak beres hingga seluruh isi perut dia.
Kerancuan berbahasa tentang kebaikan dan kejahatan pertanda ini aku berikan kalian sebagai hakikat negara. Sunguh bermakna kehendak untuk mati pertanda ini! Sungguh, ia melambai kepada pengkotbah kematian!
Terlalu banyak orang terlahirkan: bagi si mubazir bermakna negara telah ditemukan!
Tengoklah pada aku, bagaimana ia memikat mereka pada dia, si Sudah-keterlaluan itu! Bagaimana ia melilit mereka dan mengunyah dan memamah biak!
“Di muka bumi ini tak ada lebih hebat daripada aku: jari tangan Allah yang menertibkan aku” – begitu aum si Binatang monster mengerikan itu. Dan bukan hanya yang bertelinga panjang melainkan juga yang bermata sempit bertekuk-sembah!
Ah, juga kepada kalian, hai – kamu yang berjiwa besar, ia bisikkan nasihat dusta-dusta gelap dia! Ah, dia merekayasa hati-hati kaya, yang suka luluh!
Ya, juga kalian ia bisikkan nasihat, si Pemenang Tuhan lama kalian itu! Akan loyo kalian dalam perang, dan lantas menyerahlah keloyoan kalian kepada sang Berhala baru!
Pahlawan dan orang-oramg terhomat mau ia dirikan sekitar dia, si Berhala baru itu! Suka ia berdiang sinar dibawah terang matahari hati nurani yang enak dan hangat,- si Mahluk monster yang dingin itu!
Semua mau ia berikan kalian, kalau kalian berlutut sembah padanya, si Berhala baru itu: bagi diri sendiri ia borong kegemilangan cahaya keutamaan kalian dan pandangan mata kebanggaan kalian.
Pada kalian mau ia tawarkan umpan keterlaluan- keterlaluanitu! Ya, karya seni api neraka telah ditemukan, seekor kuda kematian, yang bergemerincingan di dalam tata kemuliaan ke-dewata-an!
Ya, sebuah kematian bagi banyak orang telah ditemukan disana, yang terpuji-puja sebagai kehidupan: sungguh, suatu pujaan hati semua pengkotbah kematian!
Negara aku sebutkan itu, tempat semua peminum racun, sang kebaikan dan kejelekan: Negara, tempat semua melenyap sang kebaikan dan kejelekan: Negara, tempat berbunuh diri perlahan- lahan semua – yang bernama “ kehidupan”.
Tengoklah kepada aku, tengok si Mubazir- mubazir ini! Mereka mencuri karya- karya para cendikia-penemu dan harta karun dari para bijaksana: Peradaban mereka namakan untuk pencurian mereka – dan semua itu akan menjadikan mereka penyakitan dan kemalangan!
Mereka menggelut satu sama lain dan tak bisa mencerna seketika.
Tengoklah pada aku, tengok si Mubazir- mubazir ini! Kekayaan mereka warisi dan menjadi lebih miskin lantaran itu. Kuasa mereka inginkan dan pertama-tama linggis kekuasaan, uang banyak - si Kere sialan ini!
Tengoklah mereka memanjat, tengok si Monyet- monyet lincah ini! Memanjat mereka bertumpang tindih di atas satu sama lain dan terjungkal jatuh ke bawah lumpur dan di kedalaman.
Ke arah tahta ingin mereka semua: kegilaan kalianlah itu, - seakan-akan suatu keberuntungan duduk di atas tahta! Sering si Lumpur duduk di atas tahta – dan Tahta sering pula diatas lumpur.
Bagi aku edan mereka semua, si Monyet bergayutan dan siapa pun bernama-nama hebat itu. Mual aku mencium busuk sang Berhala kalian, si Binatang monster dingin itu: mual aku pada bau busuk mereka semua bersama-sama, si Penyembah-penyembah Berhalah itu.
Saudara- saudaraku, mau kalian lemas tercekik dalam kabut uap busuk moncong dan nafsu mereka? ’kan lebih baik dobrak jendela dan lompat keluar ke udara bebas.
Minggatlah jauh- jauh dari busuk itu! Jauhkan diri dari penyembahan berhala para mubazir itu!
Pergilahah jauh- jauh dari busuk itu! Jauhkan diri dari kabut uap busuk moncong pemangsa manusia ini!
Bebaskan diri – masih tersedia kini juga bumi bagi jiwa- jiwa besar. Sungguh, siapa memiliki sedikit, akan makin lebih sedikit ia berpunya: terpujilah kemiskinan kecil!
Disana, ditempat negara berhenti, barulah berawal manusia, yang bukan mubazir: mulailah lagu kemutlakan, yang satu- satunya dan tak tergantikan ajag lain.
Disana, di tempat negara mandeg, lihatlah kepada aku di sini, Saudara- saudaraku! Tidak kalian lihat, pelangi dan jembatan sang Purna-manusia
Demikianlah bicara Zarathustra.

diposting oleh : rinald

Jumat, 04 Juli 2008

Sedikit Sejarah Tentang FOOD NOT BOMBS


”Earth is enough to satisfy every man’s need, but not every man’s greed.” - Gandhi

Sebenarnya uang yang dihabiskan dunia untuk persenjataan militer dan perang dalam satu minggu cukup untuk memberi makan seluruh manusia di bumi dalam setahun. Ketika miliunan orang kelaparan tiap hari bagaimana kita bisa menghabiskan uang untuk perang. Lebih dari 20.000 orang mati kelaparan tiap harinya. Jika kamu merasa orang lebih membutuhkan makanan dibandingkan bomb maka kami mengundangmu hari ini. Beberapa tahum ke depan kita dapat merubah dunia untuk generasi mendatang dan Food Not Bombs bekerja untuk membuat perubahan tersebut menjadi positif bagi setiap orang. Kita semua adalah sukarelawan pergerakan dengan autonomi group aktif di Amerika, Asia, Eropa, Timur tengah, Australia dan seluruh belahan dunia. Kami menerima dengan tangan terbuka bantuan kamu.


Food Not Bombs mengorganisir beberapa proyek dalam komunitas diantaranya:
· Mendistribusikan makanan gratis untuk orang lokal yang membutuhkan
· Menyediakan meja literatur untuk menyediakan informasi tentang makanan, perdamaian dan keadilan
· Menyediakan makanan kecil saat demonstrasi dan kegiatan
· Mengorganisasi aksi kreatif dalam protes menolak perang dan kemiskinan

Kami mengundangmu untuk bekerja bersama kami untuk menyediakan kebutuhan yang penting dan informasi kepada komunitas. Kamu dapat membuat perubahan!

Food Not Bombs adalah salah satu pergerakan revolusi yang tumbuh dengan cepat saat ini dan telah menyebar ke seluruh dunia. Ada ratusan gerakan otonomi berbagi makanan vegetarian gratis dengan masyarakat yang membutuhkan juga kepada penentang perang dan kemiskinan. Energi pergerakan yang berasal dari akar rumput aktif ke seluruh Amerika, Asia, Eropa, timur tengah dan Australia. Food Not Bombs adalah organisasi untuk perdamaian dan mengakhiri pendudukan atas Irak, Afghanistan dan Palestina. Lebih dari 25 tahun pergerakan ini bekerja untuk mengakhiri kelaparan dan mendukung aksi untuk menghentikan globalisasi, pembatasan hak masyarakat, juga eksploitasi dan perusakan bumi.

Grup pertama dibentuk di Cambridge, Massachusetts pada tahun 1980 oleh aktivis anti nuklir. Food Not Bombs adalah organisasi sukarelawan yang berdedikasi untuk perubahan sosial tanpa kekerasan. Food Not Bombs tidak mempunyai pimpinan dan hirarki yang membuat tiap orang masuk dalam proses pembuatan keputusan. Tiap kelompok menerima makanan dan yang lainnya mendistribusikan dan membuat makanan vegetarian yang disajikan di tempat publik kepada siapa saja. Tiap grup secara merdeka juga menyajikan makanan gratis untuk demo dan kegiatan yang lainnya. Grup San Fransisco telah ditangkap lebih dari 1.000 kali oleh pemerintah untuk membungkam protes mereka menentang kebijakan kota mereka yang tidak berpihak kepada orang miskin. Amnesty international membela sukarelawan Food Not Bombs yang didakwa sebagai ”Prisoner of Conscience” dan akan bekerja untuk pelepasan tanpa syarat. Walaupun kita berdedikasi tanpa kekerasan di Amerika Serikat tetapi selalu dibawah pengawasan FBI dan Pasukan anti teroris, Pentagon dan agen intelegen lainnya. Sejumlah relawan kita ditangkap dengan dakwaan terorisme tetapi tidak pernah terbukti.

Food Not Bombs sering menyediakan makanan dan suplai untuk survivor serangan teroris atau bencana alam. Pada tiga hari pertama setelah gempa bumi tahun 1989 di San Fransisco Food Not Bombs adalah organisasi yang menyediakan makanan untuk korban bencana alam. Food Not Bombs juga salah satu organisasi pertama yang menyediakan makanan untuk pekerja rescue saat serangan 11 September di World Trade Center. Sukarelawan Food Not Bombs juga menjadi yang pertama menyediakan makanan untuk membantu korban Tsunami Asia dan badai Katrina. Sukarelawan kita mengorganisir kolektif nasional program dan menyediakan bis dan truk suplai makanan ke pantai pantai. Selama enam bulan Food Not Bombs menyediakan makanan di New Orleans. Kamu dapat menemukan Food Not Bombs di daerah bencana dan kita siap untuk membantu di masa depan.

Food Not Bombs bekerjasama dengan kelompok seperti Earth First, leonard peiter Defense Komite, Anarchist Black Cross, IWW, Home Not Jail, Anti Racist Action, In Defense Of Animal, Free Radio Movement dan organisasi lainnya yang cutiing ther edge pada perubahan sosial positif dan news letter perlawanan yang diberi nama A Food Not Bombs Menu, kami berharap kamu akan bergabung bersama kita dalam aksi langsung mewujudkan dunia yang bebas dari dominasi pemaksaan dan kekerasan. Makanan adalah Hak bukan Previlege.

Sumber artikel : www.foodnotbombs.net